Murid SMAN 2 Poso Dianiaya Guru, Dinas Pendidikan akan Lakukan Pemanggilan – Telah beredar sebuah video seorang guru menganiaya dua murid di salah satu sekolah di Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Kejadian tersebut diduga terjadi di SMAN 2 Poso yang terekam berdurasi 1 menit 10 detik dan sudah tersebar di media sosial.

Dalam peristiwa tersebut, oknum guru berbadan tinggi, berkaca mata menganiaya dua murid yang akan masuk ke dalam kelas. Akan tetapi, satu murid yang membawa tas punggung kemudian dihadang guru itu, sambil emosi sang guru memukul punggung murid. Tidak hanya itu, oknum guru tersebut juga masih mengikuti murid yang akan masuk ke dalam kelas, oknum guru tersebut menyerang dengan cara menampar wajah dan menendang bagian perutnya.

Baca Juga : Keuntungan Melanjutkan Studi di Luar Negeri Dengan Pilihan Program Pathway

Korban Mengalami Trauma

Korban Trauma Perlakuan yang sama dilakukan guru itu kepada murid lain. Tidak hanya itu, ponsel korban ikut dirampas dan dibuang sambil mengeluarkan kata-kata tidak pantas yang seharusnya tidak diucapkan oleh seorang guru kepada muridnya. Aksi ini juga ditonton oleh para murid yang sedang berada di dalam kelas.

Dinas Pendidikan Sulteng Angkat Memberi Tanggapan

Tanggapan dinas pendidikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah Provinsi Sulteng SMA SMK SLB wilayah III Kabupaten Poso dan Touna Alwi Achmad Musa membetulkan kejadian tersebut penganiayaan itu dilakukan oleh guru SMAN 2 Poso. Kemungkinan, setelah video penganiayaan itu viral di media sosial, pihak cabang dinas telah memerintahkan pengawas pembina SMA di Poso melaksanakan pemanggilan dan sekaligus untuk meminta keterangan terkait kejadian tersebut.

“Benar Pak, kami dari cabang dinas sudah memerintahkan Pengawas Pembina SMA Kabupaten Poso untuk memanggil guru dan kepseknya untuk dimintai klarifikasi atas peristiwa tersebut. Selanjutnya pada hari Senin saya akan menyelidiki yang bersangkutan di kantor Cabang Dinas Wilayah III Poso,”Ujar Alwi yang dihubungi melalui chat WhatsApp,Sabtu (15/10/2022).

Tidak hanya itu, pihaknya masih terus melaksanakan penyelidikan dengan meminta keterangan pihak sekolah untuk mendapati kapan kejadian tersebut dan bagaimana kronologisnya. Maka dari itu, pihaknya akan melakukan tindak lanjut dengan mengundang guru dan para orangtua murid untuk dipertemukan dengan kepala sekolah. “Kalau nanti sudah ada perkembangan, nanti saya akan sampaikan terhadap teman-teman pers. Waktu ini kita masih melakukan upaya pertemuan dengan pihak para orangtua,oknum guru dan Kepseknya,”Ujar Alwi.